Pernahkah kau berjalan sendirian ke tempat yang ingin kau
tuju, kehilangan arah.. memegang peta yang tak berguna.. ingin kembali tapi tak
tahu jalan pulang.. terlalu bodoh membaca peta
Lalu kau putuskan untuk teruskan perjalanan.. tapi
diperjalanan bertemu kerikil yang tak sengaja terinjak, melukai telapak
kakimu.. kau pun mengumpat.. tapi kerikil hanya diam seolah tak peduli..
Kau lanjutkan perjalanan dengan menahan rasa sakit di
kakimu.. tapi kau masih percaya bahwa kau akan sampai pada tujuanmu..
Tapi rasanya semakin sulit.. karna jalan itu tiba-tiba
semakin terjal.. kau putuskan untuk terus berjalan dengan nafas
terengah-engah.. kau berpikir kalau ini tidak akan mungkin..
Kau berhenti sejenak.. lihat matahari mulai menutup diri..
tersadar bahwa waktumu tidak banyak.. kau paksakan kakimu yang seolah menjerit
karna tidak sanggup lagi menahan bebanmu..
Kau akhirnya sampai.. kau terkejut karna ini sangat berbeda..
tersadar bahwa ini bukan tempat yang kau tuju
Kau pun menemukan rumah tua, cat dan kanvas berada di
dalamnya.. kau pun ingin segera melukis, tapi tak menemukan kuas di sekeliling
rumah..
Kau melukis dengan jari jemarimu.. tercipta sebuah lukisan
indah.. kau pun tersenyum..
Kekecewaanmu sirna, meski tak sampai di tujuan.. jalan yang sulit itu menyadarkanmu bahwa.. kebahagiaan itu diciptakan.. bukan dicari…
No comments:
Post a Comment