Thursday, October 16, 2014

MOTIVASI : Kalau Cinta, Ya Katakan Saja !!!

Tuhan menciptakan Adam dan kemudian ciptakan Hawa sebagai pasangannya. Kita memang dilahirkan berpasang-pasangan. Tuhan ciptakan kita dengan naluri mencari pasangan.

Laki-laki dan perempuan pun berbeda. Fakta di lapangan kita lihat rata-rata yang mengungkapkan perasaan itu adalah laki-laki, bukan wanita. Wanita biasanya hanya menunggu laki-laki datang kepadanya. Tapi banyak juga laki-laki yang tidak berani mengungkapkan perasaannya karena berbagai alasan. Mungkin minder, takut ditolak, merasa rendah diri dan sebagainya. Begitu bodohnya laki-laki seperti itu.

Jaka dan Roni adalah dua laki-laki yang berbeda. Jaka terlahir dari keluarga kaya dan punya wajah yang tampan. Sedangkan Roni adalah anak yang terlahir dari keluarga miskin dia juga tidak tampan tapi punya otak yang cerdas.

Ceritanya Roni menyukai Rani. Gadis yang sangat cantik. Sedangkan Jaka menyukai Vina. Seorang gadis yang biasa saja tapi punya senyum yang manis.

Tapi sayangnya Rani tidak tertarik pada Roni. Rani menyukai Jaka yang tampan dan lahir dari keluarga kaya. mengetahui hal itu Roni langsung patah hati. Dia merasa rendah diri dan menanggap dia tidak pantas untuk Rani yang sangat cantik. Sedang dia? Wajah biasa saja dan lahir dari keluarga miskin pula. Dia menghakimi dirinya sendiri.

Larut dalam kesedihan Roni sadar akan potensi kecerdasannya. Ia pun belajar mati-matian sambil tidak percaya lagi pada cinta. dia Roni menganggap cinta hanya memandang fisik dan harta saja. Dia begitu cepat menghakimi dunia ini.

Akhirnya beberapa tahun kemudian Roni terbang ke Harvard untuk kuliah S2 dengan beasiswa dari pemerintah. Ia langsung ditarik oleh perusahaan besar di Amerika dan diberi gaji yang sangat fantastis.

Rindu dengan kampung halaman ia pun kembali ke Indonesia. Setibanya di rumah ia menerima surat undangan pernikahan dari teman lamanya. Akhirnya Roni tahu bahwa Jaka dan Rani akan menikah. Hatinya pun teriris. Rani adalah cinta lama yang masih tidak bisa ia lupakan meskipun sudah bertemu dengan gadis dari berbagai belahan dunia.

Roni pun menulis surat pada Rani untuk mengungkapkan perasaannya yang selama ini terpendam

Dear Rani,
Aku baru saja menerima undangan pernikahan darimu dengan Jaka. Maaf aku tidak bisa datang ke pernikahan kalian karena sejujurnya aku sangat terluka. Aku sudah menyukaimu sejak lama. Sejak kita sekelas dulu di SMA dan sampai saat ini perasaan itu masih terjaga.
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya mendoakan semoga kamu bahagia dengan Jaka
            Roni
           
            Rani menerima surat itu tanpa sepengetahuan Jaka. Rani terkejut. Dia pun menulis surat balasan untuk Roni

            Dear Roni,
Aku sangat terkejut menerima surat darimu. Tahukah kamu Roni, bahwa sebenarnya aku juga menyukaimu. Hanya saja karena aku ini wanita aku merasa malu untuk mengungkapkan perasaanku ini padamu.
Saat kamu mengajari aku satu soal matematika aku merasa bahwa kamu laki-laki yang cerdas. Ingatkah kamu bahwa bahkan bu Guru juga tidak bisa menyelesaikan soal itu. Sejak saat itulah aku mengagumi.
Sejujurnya aku juga sangat sedih karna berpikir bahwa kamu tidak tertarik padaku. Sampai saat aku menerima surat ini aku juga sedikit kecewa. Harusnya kuungkapkan saja perasaanku padamu.
Tapi maaf aku akan segera menikah dengan Jaka. Aku berharap kita berdua melupakan perasaan kita masing-masing. Aku juga mendoakan supaya kamu mendapat jodoh yang terbaik
            Rani

            Ironis bukan? Dua orang yang sebenarnya saling menyukai pada akhirnya tidak bisa bersama. Roni merasa rendah diri. Rani merasa gengsi. Mungkin mereka berdua menyesali hal itu.

            Untuk orang yang seperti Roni. Bahkan jika kamu tidak cerdas sekali pun jangan mengatakan bahwa kamu tidak layak untuk seseorang. Kenapa? Kita ini hanya manusia. Kita sama. Kita butuh makan, tempat berlindung dan sebagainya. Lalu kenapa kita suka menghakimi diri sendiri.

            Saat ini kita ada di keluarga miskin. Apakah kita tidak layak untuk seseorang? Tahun ini kita miskin. Tapi beberapa tahun kemudian? Siapa tahu?

            Saat ini kita tidak tampan. Tapi apakah fisik kita akan bertahan sampai mati? Apakah fisik mampu mengalahkan cinta sejati? Jika seorang wanita hanya menilai seorang laki-laki dari fisiknya saja maka bersiaplah untuk ditinggalkan saat si laki-laki menemukan wanita yang lebih cantik darinya. Jika seorang wanita hanya menginginkan laki-laki yang kaya saja bersiaplah untuk menerima kemungkinan untuk diduakan dengan wanita lain. Wanita seperti itu secantik apapun rupanya, secerdas apapun dia. Dia tidak pantas untukmu! Yang pantas untukmu hanyalah wanita yang memandang laki-laki dari cinta yang tulus.

            Untuk wanita yang seperti Rani. Pernahkah kamu berpikir untuk mengungkapkan perasaan pada laki-laki yang kamu sukai? Jika tidak, selamat! Kamu termasuk diantara beberapa wanita yang bodoh.

            Apakah mengutarakan perasaan akan membunuhmu? Kamu masih bisa hidup jika ditolak sekalipun.
            Kamu malu? Bagaimana kalau seperti kisah Roni dan Rani? Apakah kamu tidak akan menyesal. Apakah harga dirimu lebih penting dari perasaanmu? Apakah mengungkapkan perasaan akan melukai harga dirimu?

            Atau apakah kamu juga termasuk dari segelintir orang yang merasa rendah diri. Jangan bodoh! Kenapa harus merasa rendah???

            Lihat Lionel Messi. Dia anak yang terlahir dengan fisik yang tidak sempurna. Tapi berkat kecanggihan dunia medis ia dapat disembuhkan. Tapi sayangnya dia tidak tumbuh terlalu besar.

            Saat itu dunia sudah mengenal David Beckham atau mungkin Cristiano Ronaldo. Secara fisik Ronaldo jauh lebih besar dari Lionel Messi. Jika saat itu Messi berpikir bahwa ia tidak akan bisa menjadi pemain sepakbola sebaik Cristiano yang punya fisik lebih besar dan sudah dipuja-puja darinya tentu kita tidak kan melihat aksinya saat ini.

            Pada akhirnya? Lionel Messi menang sebagai pemain terbaik dunia sebanyak empat kali berturut-turut sedangkan Cristiano Ronaldo baru dua kali saat tulisan ini saya tulis.


            Jangan merasa rendah diri! Semua orang punya potensi. Tidak ada yang tidak pantas untuk siapa. Semua pantas jika memiliki keyakinan dan mau menjadi orang yang baik!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...