Mungkin kita sudah tidak asing lagi
dengan kata ‘mimpi’. Saat kita merasa lelah kita tertidur dan kemudian kita
bermimpi. Di dalam mimpi apapun bisa terjadi. Mimpi bisa membawa kita taman
yang indah penuh dengan bunga dan air terjun yang memukau. Terasa indah bukan?
Tapi ada juga mimpi yang menakutkan.
Seperti bertemu dengan hantu misalnya, atau mimpi masuk jurang. Biasanya mimpi
itu akan membuat kita langsung terjaga dan berkeringat.
Lalu apakah
mimpi yang sebenarnya? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mimpi itu
bisa berarti sesuatu yang kita lihat saat tertidur atau bisa juga diartikan
sebagai cita-cita atau angan-angan. Yang disebut terakhir adalah arti mimpi
yang ingin saya jelaskan.
Umumnya
hampir semua orang memiliki mimpinya masing-masing. Ada yang ingin ke Paris,
jadi astronot, jadi musisi terkenal dan sebagainya. Tapi ada juga orang yang
tidak memiliki mimpi. Orang seperti ini hanya menjalani hidup apa adanya dan
jarang sekali mencapai sesuatu.
“Hidup
berawal dari mimpi”. Mungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar ungkapan
itu. Ya, itu memang sangat benar. Mimpi bisa menjadi alasan kenapa kita harus
bertahan untuk hidup.
Mimpi
menjadi pegangan kita, menjadi alasan dari setiap perjuangan. Tidak memiliki
mimpi bukan berarti tidak hidup. Hanya saja kurang bermakna. “Dengan bermimpi
hidup kita akan jadi lebih kaya”(Sang Pemimpi – Andrea Hirata). Bedanya orang
yang memiliki mimpi dengan yang tidak adalah orang yang bermimpi punya tujuan
hidup yang jelas.
Di dunia ini
tidak sedikit para pemimpi yang berhasil mewujudkan mimpinya. Tahu pesawat
terbang kan? Benda raksasa itu dulu hanyalah sebuah mimpi bagi Wright
bersaudara. Mereka dicemooh dan dianggap tidak waras oleh orang-orang. Tapi
berkat keyakinan dan semangat pantang menyerah mereka, manusia akhirnya dapat
terbang di udara. Siapa yang membuat itu menjadi nyata? Orang yang dianggap
tidak waras itulah yang menjadikan hal yang mustahil itu menjadi kenyataan.
Masih banyak
lagi pemimpi besar yang berhasil mewujudkan mimpinya. Lalu siapakah
selanjutnya? ANDA! Itulah jawabannya.
Tapi ingat!
Seperti kata pepatah. Mimpi bukanlah sesuatu yang kita lihat disaat kita tidur.
Tapi mimpi adalah hal yang membuat kita terbangun untuk mewujudkannya. Lalu apa
sajakah langkah sederhana mewujudkan mimpi itu?
1.
Memiliki
mimpi itu sendiri
Langkah pertama untuk
mewujudkan mimpi adalah menentukan mimpi itu sendiri. Bermimpi tidak harus
selalu tinggi tapi jangan terlalu rendah. Misalnya jika kita tidak mau bermimpi
untuk menjadi pengusaha yang mempekerjakan seribu karyawan mungkin bisa kita
turunkan menjadi seratus dan sebagainya.
2.
Tulis
mimpi itu
Dimanakah kita harus
menulis mimpi itu? Jika tidak ada kertas atau pena tulislah di dalam fikiranmu.
Tanamkan dalam hati dan katakan kalau kamu pasti bisa meraihnya. Tapi jika kamu
tulis di atas kertas mungkin bisa lebih bagus lagi. Tempelkan kertas
bertuliskan mimpi itu di tempat yang sering kamu lihat. Atau bisa juga di
laptop atau layar ponselmu.
3.
Lakukan
action step
Apa itu action step?
Action step artinya langkah-langkah yang kamu lakukan untuk mewujudkan mimpi
itu. Itu harus dilakukan dalam bentuk tindakan. Sebagai contoh jika kamu ingin
jadi penulis maka menulislah setiap hari. Jika ingin menjadi pemain bola hebat
maka berlatihlah setiap hari. Ingin dapat beasiswa ke luar negeri maka
belajarlah segiat mungkin. Intinya lakukan tindakan nyata untuk menjadikan
mimpi kita bukan hanya sekedar omong kosong atau mimpi di siang bolong.
4.
Lakukan
Secepat Mungkin
Kalau bisa dikerjakan
sekarang kenapa harus menunggu hari esok?
Kenapa harus menunggu satu jam lagi? Tidak ada waktu pasti kapan kita bisa
melakukan tindakan nyata untuk mewujudkan mimpi kita. Sesungguhnya
menunda-nunda sesuatu itu menjadikan hal itu tidak pernah kita wujudkan. Ada
pepatah yang mengatakan “Sometime later becomes never”. Kalau bisa diwujudkan
sekarang kenapa harus menunggu hari esok. Seperti yang pernah dikatakan oleh
seorang yang saya kenal. “Kesempatan tidak akan pernah menunggumu kecuali kamu
yang mengejarnya” Rossy Triana Iskandar.
5.
Lakukan
lagi
Jika di kesempatan pertama gagal, lakukan di kesempatan
kedua. Aristoteles bilang “Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang.
Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan”.
Jika kita melakukannya berkali-kali bukan tidak mungkin mimpi itu akan bisa
kita wujudkan. Jangan pernah menyerah. Jika menyerah kamu layak untuk gagal!
6.
Gagal
= 0
Tidak ada yang namanya
gagal. Thomas Alva Edison pernah berkata “Aku tidak gagal, aku menemukan 10.000
cara agar lampu tidak menyala. Apa alasan kenapa beliau menjadi ilmuan besar?
Karena beliau selalu optimis dan berpikir positif. Ingat kan, kalau rencana A
gagal toh masih ada rencana B, C, D, bukankah alfabet itu sampai Z? Masih
banyak cara untuk mewujudkan mimpi. Dan uniknya Tuhan selalu punya cara unik
dalam menyampaikan kasihnya. Jika kita gagal ke Paris mungkin saja Tuhan akan
membawa kita ke Rusia. Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah mewujudkan mimpi
itu. Hanya Tuhan mengabulkan dalam bentuk yang berbeda.
No comments:
Post a Comment